My Iklan

Translate

IKLAN SAYA

Cari Blog Ini

Kamis, 19 Januari 2012

Tiwul, Makanan tradisional yg nikmat

Tiwul, untuk sebagian masyarakat indonesia merupakan makanan pokok pengganti beras, karena susahnya mendapatkan beras ( mahal ) atau pun kalau ada sudah tidak layak konsumsi karena beras gudang bulog yg kombinasinya 70% : 30% ( Kutu : Beras ), maka tiwulpun menjadi makanan favorit disebagian wilayah seperti Wonogiri, Pacitan dan Gunungkidul.

Bahan baku utama pembuat tiwul adalah singkong atau ketela pohon. Saya sendiri mengenal Tiwul, atau Oyek ( dalam bahasa sunda ) sejak tahun ’90 an ketika ikut orang tua merantau ke sumatera ikut transmigrasi. Disana saya mempunyai tetangga yg punya hobby membuat tiwul karena bahan baku yg sangat melimpah, ketika pertama kali mencicipi saya sudah langsung tertarik untuk coba terus apalagi masakan nenek pembuat tiwul itu berbeda dan special, cara penyajiannya pun amat sangat sederhana cukup sepiring tiwul hangat, sayur daun singkong dan sambel dan disajikan sianghari, itu sudah merupakan kombinasi yg amat sangat memuaskan rasa keroncongan perut, selesai makan maka menu penutupnya adalah gathot, penganan yg juga berbahan dasar singkong yg sudah di jemur atau lebih tepatnya dibiarkan diudara bebas berhari-hari sehingga mempunyai warna khas hitam, direbus lalu dikasih parutan kelapa.. hmm nyummi.
Seingat memory saya, terakhir saya menikmati tiwul adalah ketika MAN ditahun 1999/2000 ada temen yg dari transmigrasi membawa oleh2 tiwul ketika mudik, sudah 10 tahun berlalu dari situ, selama di jogja saya amat sangat merindukan makanan tersebut, cuma masih belum juga kesampean, hingga akhirnya ada kesempatan jalan ke wonogiri, oleh sang tuan rumah saya disuguhi sarapan dengan menu utama tiwul, tanpa pikir panjang saya ambil seporsi nasi tiwul lengkap dengan lauknya tempe goreng dan urap, tidak menunggu lama seporsi tiwul itu sudah berpindah dari piring ke dalam perut.

Dahaga 10 tahun akan masakan tiwul akhirnya terkabulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar